Headlines

Tiga Ekor Sapi di Desa Naro Mati Mendadak

Posted by Bahar.Nor | Thursday, August 30, 2012 | Posted in ,

MEUREUDU - Tiga ekor sapi milik warga Desa Naro Timu, Kecamatan Ulim, Pidie Jaya, Senin (27/8) mati mendadak. Sapi tersebut mati dengan gejala perut kembung secara mendadak. Selain tiga ekor mati dalam waktu bersamaan, seekor lainnya berhasil disembelih ketika mulai gejala kembung perut terjadi.

Seperti diutarakan Hasbi, seorang warga Naro kepada Serambi bahwa ternak yang disembelih itu kondisinya belum begitu parah, tapi karena takut mati seperti tiga ekor sapi lainnya, sehingga langsung disembelih. Untuk menghindari musibah lanjutan, peternak mengharapkan perhatian dinas terkait.

Kata Hasbi, masyarakat menghendaki adanya bimbingan atau penyuluhan dari petugas peternakan kepada peternak, sehingga nantinya jika ditemui gejala penyakit seperti itu, baik pada sapi atau kerbau setidaknya ada upaya pencegahan dini. Diakui, rata-rata masyarakat tidak mengerti cara mengatasi penyakit sapi tersebut.

Ke tiga sapi yang mati mendadak sejak Senin pagi hingga menjelang petang kemarin yaitu, milik M Yasin satu ekor, milik Azhar satu ekor dan satu lainnya belum diketahui pemiliknya. Sedangkan yang sempat disembelih adalah milik Yasin. Menjelang mati, kondisi sapi dimaksud perutnya mendadak kembung disertai dengan keluarnya air liur yang banyak melalui mulut dan hidung bagaikan buih.

Hasil pemeriksaan secara kasat mata oleh drh Muzakir Ismail, Kabid Pengembangan Produksi dan Pengolahan Hasil Ternak Distannak Pijay menyimpulkan, bahwa kematian ketiga sapi itu karena terkena penyakit Timpani. Penyakit dimaksud timbul secara dadakan akibat penimbunan gas dalam lambung setelah mengkonsumsi makanan. “Penyakit ini tidak menular, “kata Muzakir.

Ditanya bagaimana dengan sapi yang nyaris mati kemudian disembelih, apakah dagingnya aman dikonsumsi, Muzakkir mengatakan bahwa itu tak ada pengaruh apa-apa. “Daging dari sapi yang sakit itu aman jika dikonsumsi,” katanya lagi. Kecuali itu, sementara Senin (27/8) dinihari, seekor sapi milik warga Gampong Blang Dalam Bandardua dilaporkan dijarah maling. Diduga, sapi tersebut berhasil digiring maling dari kandang setelah dibius.(ag)

Editor : bakri

Sumber:"Serambinews.com"

Lelaki Berkumis 'Buang' Bayi ke IGD

Posted by Bahar.Nor | | Posted in ,

SIGLI - Seorang lelaki paruh baya--umur sekitar 35 tahun--dengan rambut ikal, berkumis, berbadan tegap dengan busana casual, Selasa (28/8) petang, ‘membuang’ bayi ke IGD RSU Sigli. Sejenak mengantar bayi dengan balutan kain bedung itu, lelaki tersebut raib bagai ditelan bumi.

Kepada petugas rumah sakit, si lelaki itu berdalih menemukan bayi yang ditaksir berumur dua hari itu di komplek Universitas Jabal Ghafur. Namun keterangan itu dipastikan palsu, karena sejenak meletakkan bayi, lelaki itu langsung kabur secara tergopoh gopoh.

Dengan menipu petugas rumah sakit, karena berdalih mau ke kamar kecil, lalu kabur tak kembali. “Hingga saat ini, kondisi bayi tersebut masih dirawat di IGD RSU Sigli dan terhadap kasus ini pihak kami terus melakukan pengembangannya,” ujar Kapolres, AKBP Dumadi SStMk kepada Prohaba, Selasa (28/8)
.
Bayi yang dilangsir ke IGD itu berjenis kelamin laki-laki berusia dua hari. Kini, aparat polisi terus mengembangkan temuan itu, untuk membekuk pelakunya. “Dari keterangan tim medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum (RSU) Sigli, seorang laki-laki mengantar bayi berusia dua hari itu ke IGD. Namun, yang bersangkutan (pengantar bayi) secara tergesa minta izin untuk pamitan ke kamar kecil lalu sang pengatar bayi itupun tak kembali,” sebut Kapolres.(c43)

Editor : bakri

Bermalam di Rumah Nenek, Pasangan Nonmuhrim Dicokok Warga

Posted by Bahar.Nor | | Posted in ,

SIGLI - Sepasang muda-mudi nonmuhrim yang belum memiliki ikatan pernikahan bermalam di sebuah di Keuramat Luar, Kecamatan Kota Sigli, Pidie, Rabu (29/8) dini hari. Warga yang mengetahui perbuatan itu langsung menggedor rumah dimaksud.

Akhirnya, warga setempat menggelandang pasangan nonmuhrim itu ke kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP dan WH) Pidie.

Pasangan yang dicokok warga itu yakni Mhj (23), warga setempat, dan wanitanya Lin (18), warga Banda Aceh. Warga menduga, mereka telah melakukan hubungan layaknya suami-istri di rumah nenek Mhj, sekira pukul 00.30 WIB.

Hasil pemeriksaan penyidik WH, kedua insan nonmuhrim tersebut telah empat kali ditemui warga menginap di kediaman nenek Mhj. “Mhj sering menjemput Lin dari Banda Aceh dengan tujuan menginap di rumah neneknya,” ujar Wakil Komandan WH Pidie, Nasril Adly, kepada Prohaba, Rabu (29/8).

Merasa gampongnya dinodai oleh pasangan tanpa ikatan pernikahan itu, warga Keuramat Luar membekuk mereka. Saat digerudhuk warga, keduanya berada di dalam kamar dengan pakaian masih lengkap di badan. Setelah diinterogasi warga, Mhj dan Lin digelendang ke Kantor Satpol PP dan WH untuk dibina.

Kepada penyidik WH, keduanya mengaku telah beberapa kali sengklek (bersetubuh-red) di rumah nenek Mhj. “Sejak pukul 15.00 WIB tadi (kemarin-red) mereka kami serahkan kembali kepada orang tua masing-masing,” pungkas Nasril.(c43)

Editor : bakri

Sumber:"Serambinews.com"

Belasan Warga Celala Keracunan Jamur

Posted by Bahar.Nor | | Posted in ,

TAKENGON - Sebanyak 14 warga Kampung Kuyun Toa, Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah, empat di antaranya anak-anak, Selasa (28/8) malam terpaksa dilarikan ke RSU Datu Beru, Takengon, setelah mengonsumsi jamur yang tumbuh liar.

Berdasarkan amatan Serambi, kondisi fisik sebagian dari belasan warga yang diduga keracunan jamur itu, saat dibawa ke RSU Datu Beru masih lemas, sehingga harus menjalani rawat inap.

“Ada 12 orang yang masuk IGD dan sebagian sudah dirawat di ruangan. Kabarnya masih ada dua lagi yang saat ini masih dalam perjalanan kemari. Mereka tiba di IGD sekitar pukul 22.22 WIB,” kata seorang petugas di IGD RSU Datu Beru, Takengon yang ditanyai Selasa (28/8) malam.

Menurut salah seorang korban, Asnaini, Selasa malam, keracunan massal itu berawal ketika anak Zulkifli (warga Kuyun Toa) pulang dari kebun mereka dengan membawa sayuran, di antaranya jamur yang tumbuh liar.

Jamur tersebut, selain dikonsumsi sendiri, sebagiannya dibagikan kepada para tetangga. “Kebetulan selepas magrib sekira pukul 19.30 WIB, saya ikut makan di rumah abang saya, Zulkifli,” kata Isnaini.

Tak lama setelah menyantap jamur, satu per satu seisi rumah maupun tetangga yang ikut makan di rumah Zulkifli bertumbangan, termasuk sejumlah anak-anak.

Padahal, lanjut Isnaini, jamur yang didapat dari kebun itu rasanya sangat enak. Namun warga tidak menyangka jika tumbuhan berspora yang tumbuh liar itu mengandung racun.

“Mungkin hanya selang 10 menit setelah makan, tiba-tiba semua yang ikut makan jamur muntah-muntah. Termasuk saya, setelah makan tiba-tiba kepala pening, mual, dan muntah,” ujar Asnaini yang ikut diopname di RSU Datu Beru Takengon.

Menurut Asnaini, bahkan ada satu keluarga ikut keracunan setelah mengonsumsi jamur tersebut. Termasuk dua anaknya yang masih balita. “Tapi yang paling parah tampaknya si tukang masak. Sebab, sambil memasak ia mencicipi duluan,” tutur korban keracunan ini.

Pengakuan sejumlah korban, ciri-ciri jamur yang mereka konsumsi itu bentuknya seperti payung, panjang, dan berwarna hitam kecokelat-cokelatan.
Meski sempat dirawat di RSU Datu Beru, namun sebagian besar pasien itu telah diperbolehkan pulang. Dari 14 pasien, sebelas orang sudah diperbolehkan pulang. “Ada tiga pasien lagi yang masih dirawat karena kondisinya masih lemah. Kalau sudah fit, langsung boleh pulang,” kata Direktur RSU Datu Beru Takengon, dr Hardi Yanis SpPD yang dihubungi Serambi, Rabu kemarin. (c35)

Editor : bakri

Sumber:"Serambinews.com"

Dua Korban Banjir Leuser belum Ditemukan

Posted by Bahar.Nor | | Posted in ,

KUTACANE - Dua dari enam orang korban banjir bandang dan tanah longsor di Desa Naga Timbul, Sepakat, Gaya Sendah, dan Desa Sukadamai, Kecamatan Leuser, Agara, belum ditemukan hingga Rabu (29/8) sore. Pihak keluarga terus menyisir sepanjang sungai Liang Pangi dan puing-puing bangunan yang roboh, namun, tak juga berhasil.

Seperti diketahui, pada Jumat (17/8) malam, empat desa tersebut dihantam banjir bandang dan tanah longsor. Akibatnya, ratusan rumah rusak dan enam orang diperkirakan tewas akibat diseret air banjir, tetapi baru empat korban banjir yang berhasil ditemukan yakni Syahbuddin (14), Kadri (8 tahun), Taufik (2 tahun), ketiganya Warga Desa Sepakat. Dan, balita bernama Sahidan berumur (dua bulan) asal Desa Naga Timbul,

Sedangkan dua korban yang belum ditemukan yakni ibu dan anaknya, Heriwati (40) dan Sulaiman (17) pelajar, warga Desa Naga Timbul. Camat Leuser, Asbi Selian SE, kepada Serambi, Rabu (29/8) mengatakan, dari enam korban banjir bandang, baru empat orang yang berhasil ditemukan, sedangkan dua orang lagi hingga Rabu (29/8) masih dicari.

Dia juga mengungkapkan tentang banyaknya korban banjir yang mulai diserang berbagai penyakit dan dirawat di Posko Leuser. Sedangkan bantuan logistik dan sembako, dia mengaku tidak ada kendala, walau jalan menuju kawasan banjir rusak parah.(as)

Editor : bakri

Sumber:"Serambinews.com"

Jono GBS, Aqiqah Tiga Anaknya di Lhoknga

Posted by Bahar.Nor | | Posted in ,

Aceh Besar - Jonathan Amstrong atau lebih dikenal dengan Jono Gugun Blues Shelter (GBS), yang juga mengisi acara “Waktunya Kita Sahur” (WKS) di Trans TV selama Ramadhan lalu, menggelar acara aqiqah tiga anak laki-lakinya di Desa Weu Raya, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (26/8).

Pada acara tersebut, Jono yang juga pernah menjadi presenter acara “Dahsyat” di stasiun TV RCTI ini, menyembelih seekor lembu yang dimasak menjadi kuah beulangong dan dibagikan kepada 260 kepala keluarga di Lhoknga yang merupakan kampung asal istrinya, Fauziah.

“Hari Senin lalu saya dan istri memotong lembu untuk aqiqah tujuh orang yaitu saya sendiri, istri, tiga anak laki-laki saya, dan dua kakak istri saya yang meninggal saat tsunami. Rasanya bahagia sekali pada acara itu, karena kami sekeluarga bisa berbagi bersama warga kampung Weu Raya, Lhoknga. Ada sekitar 260 kepala keluarga yang ikut merasakan nikmatnya daging sapi yang sudah dimasak menjadi kuah beulangong,” kata laki-laki kelahiran Durham, Inggris ini, Selasa (28/8).

Selain menggelar aqiqah, bassis grup band beraliran blues ini menghabiskan sembilan harinya di Aceh dengan bersilaturrahmi berhari raya bersama sanak saudara istrinya. “Sembilan hari sudah saya di Aceh, selain menghabiskan satu hari di Sumur Tiga Sabang, selebihnya saya tidak kemana-mana, selain di sekitaran Lhoknga untuk bersilaturrahmi dengan saudara-saudara istri saya,” ujar dia.

Rencananya, pria yang mengucap dua kalimat syahadat di Masjid Raya Baiturrahman 12 tahun silam ini, akan kembali ke Jakarta setelah puas liburannya di Aceh. Seperti yang ia lakukan kemarin, pria yang memiliki rumah di Blackburn, Inggris ini, memboyong seluruh keluarganya untuk jalan-jalan ke Pasar Atjeh, di Banda Aceh.

Kemarin, ia sengaja ke Pasar Atjeh untuk buatkan tato dari inai di bagian samping kepalanya yang bertuliskan kata “woles” serta di lengan. Anak pertamanya Adam Sulthan (10) dan anak ke dua Toby Ibrahim (9) juga minta diukirkan tato dari inai yang bisa tahan dua minggu. Sedang anak laki-laki ke tiganya bernama Thomas Ismail yang baru berusia lima bulan, betah berada digendongan istrinya.

Setelah mengisi hari-harinya dengan surfing, body boat, dan menikmati ikan bakar di Lampuuk, ia mengaku siap kembali ke Jakarta dan kembali bergabung dengan GBS.

“Di GBS, selain memainkan bass, saya juga mencipta lagu bersama Gugun. Saat ini GBS sudah menelurkan enam album. Empat album dibuat di Indonesia dan dua lainnya di Amerika. Album terbaru GBS berjudul Solid Ground dan sudah beredar sejak November tahun lalu,” papar pemilik akun twitter nyep_nyep ini.(ami)

Editor : bakri

"Geng" Anak Saling Tembak

Posted by Bahar.Nor | | Posted in ,

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Puluhan anak-anak di sejumlah kawasan di Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya (Abdya), terlibat saling tembak, menggunakan senjata mainan. Aksi adu tembak antar 'geng' anak-anak itu selalu mewarnai saat datangnya hari raya Idul Fitri.

Pantauan Serambinews.com, mulai dari Tapaktuan hingga sepanjang jalan memasuki Kabupaten Abdya, anak-anak yang masih berusia belia antara 8 hingga 13 tahun itu menaiki berbagai kendaraan umum, mulai becak hingga angkot yang sengaja mereka sewa. Puluhan anak-anak itu menyusuri sepanjang jalan dan khusus mencari lawan tandingan yang bisa diajak saling tembak-tembakan.

Meski beberapa lokasi aksi saling serang dan adu tembak yang terlihat antar 'geng' anak-anak itu sempat menggangu pengguna jalan. Tapi, aksi tersebut menjadi tontonan menarik bagi warga.

"Paling yang kita khawatirkan cuma peluru plastik itu mengenai mata mereka. Karena umumnya anak-anak itu tidak menggunakan pengaman penutup wajah dan badannya," kata Hasbi seorang warga Lembah Sabil, Abdya, kepada Serambinews.com, Selasa (21/08/2012).

Sementara pantauan arus mudik dari dua kabupaten itu menuju Banda Aceh mulai dipadati pengguna jalan. Ruas jalan yang sempit juga dinilai berpotensi terjadi kecelakaan bila tidak berhati-hati.(*)

Editor : arif

Sumber:"Serambinews.com"

Gempa 5,0 SR Goyang Aceh Jaya

Posted by Bahar.Nor | | Posted in ,


ACEH JAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan, telah terjadi gempa bumi tektonik dengan kekuatan 5,0 Skala Richter di barat daya Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh , Selasa, pukul 04.12 WIB.

Menurut BMKG, seperti disampaikan Kepala Stasiun Geofisika Kotabumi, Lampung, Chrismanto, gempa 5,0 SR itu berada pada daerah dengan koordinat 2.97 derajat Lintang Utara (LU) dan 92.12 derajat Bujur Timur (BT), dengan kedalaman pusat gempa (episentrum) 10 km.

Gempa itu berada di pantai barat wilayah Sumatera bagian utara yang berada 443 km barat daya Kabupaten Aceh Jaya; 443 km barat laut Kabupaten Simeulue; 458 km barat daya Kota Banda Aceh, NAD; dan 1.919 km barat laut Jakarta.

BMKG menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan ancaman tsunami.



Editor : halim
Sumber : Antara

Tiga Anak Tgk Ahmad Dewi Kembali ke Idi Cut

Posted by Bahar.Nor | | Posted in ,

IDI - Setelah 21 tahun meninggalkan kampung halaman, dua putra dan seorang putri almarhum, Tgk H Ahmad Dewi, yang mengasingkan diri ke Mesir dan India, kini telah kembali ke kampung halamannya di Bantayan Idi Cut, Gampong Keude, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur, Senin (27/8).

Ketiganya yakni, H Fatahillah (26), Cut Fatimah Dewi (25), dan Abdul Aziz (23). Kepulangan tiga anak dari pasangan H Ahmad Dewi-Khairiyah ini disambut hangat oleh puluhan alumni Balai Tempat Menuntut (BTM) dan kakak kandung H Ahmad Dewi yakni Tgk Mukhsinullah (Abu Cek).

Mereka lalu dipeusijuek yang dipusatkan di Mushalla Dayah BTM di Bantayan Idi Cut Senin (27/8). Usai penyambutan, Pimpinan Ponpes Darussa’adah Cabang Idi Cut, Tgk H Saiful Anwar di hadapan para alumni BTM Idi Cut meminta agar Dayah BTM yang sudah 21 tahun terbengkalai agar bisa segera diaktifkan kembali.

Dikatakannya, para orangtua di Idi Cut siap membantu dan mendoakan agar dayah milik almarhum H Ahmad Dewi ini diaktifkan kembali dibawah pimpinan H Fatahillah bersama dua saudara kandungnya. “Saya meminta seluruh alumni membantu H Fatahillah dan keluarga dalam membangun kembali Ponpes BTM yang dibangun oleh almarhum H Ahmad Dewi tahun 1970-an,” katanya.

Kepada wartawan, Fathahilah mengaku bahwa ia pulang ke kampungnya hanya bertujuan untuk membangun dayah BTM. “Semoga para ulama dan tokoh masyarakat di Aceh Timur akan mendukung kami,” tambahnya.

H Fatahillah adalah anak pertama H Ahmad Dewi. Setelah menamatkan SD di Lhokseumawe dan SMP serta SMA di Sumatera Utara, Fatahillah melanjutkan pendidikannya ke University Al-Azhar Mesir dan tahun 2011 berhasil menamatkan S-2 di India. “Kami insya Allah sangat mengharapkan doa dan dukungan dalam membangun kembali Dayah BTM ini,” kata Fatahillah singkat di sela-sela peusijuek.

Seperti diketahui, Tgk H Ahmad Dewi adalah salah seorang ulama Aceh yang dikenal pemberani dan kerap mengkritisi kebijakan pemerintah bila tidak memihak kepada rakyat. Ahmad Dewi hilang pada saat pemerintah menerapkan operasi militer di Aceh. Dikabarkan, Tgk Ahmad Dewi hilang ketika hendak menjenguk kakak kandungnya yang dikabarkan ditangkap petugas pada Senin 23 Februari 1991 sekitar pukul 14.00 WIB di kawasan Dreng Batre II, Desa Blang Nisam, Kecamatan Indra Makmur, Aceh Timur. Hingga kini jejak H Ahmad Dewi tidak diketahui dan pihak keluarga menganggap penceramah kondang itu sudah kembali menghadap sang Khalik.(yuh)

Editor : bakri

Sumber:"Serambinews.com"

Dua Mahasiswa Ketangkap Basah Saat Bercumbu

Posted by Bahar.Nor | | Posted in ,

LHOKSEUMAWE - Pasangan mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Lhokseumawe ketangkap basah ketika bercumbu mesra dalam lokal mess kesenian kampus lembaga pendidikan itu, di Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, Minggu (26/8), sekira pukul 11.00 WIB.

Mahasiswa yang ketangkap basah bercumbu mesra dalam kelas kesenian kampus tersebut yakni Han (23), warga Syamtalira Bayu, Aceh Utara, dan wanitanya Noer (19), asal Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe. Saat ditangkap keduanya tak dapat berkutik karena sebelumnya warga telah melihat langsung adegan asyik masyuk mereka merajut benang asmara di mes. Bahkan, saat itu, massa yang emosi langsung menghajar Noer karena dinilai perbuatannya mengkotori lokasi kampus tersebut.

Saat diperiksa petugas Wilayatul Hisbah Lhokseumawe, keduanya mengaku belum melakukan hubungan terlalu jauh. Mereka hanya bercumbu mesra. “Pengakuan mereka hanya cium-ciuman. Tapi, di sejumlah tubuh wanita itu terdapat cupang merah, seperti di leher,” ujar Nasir, Danru WH Muara Satu Lhokseumawe.

Kata dia, awalnya perbuatan kedua mahasiswa tersebut diketahui sekuriti kampus. Setelah dipastikan mereka berdua bermesraan di mess, sekuriti tersebut masuk. Saat dibawa ke luar mess, ternyata sudah banyak warga di sana.

Akhirnya, amarah warga tak dapat dibendung. Warga sempat mengasari Noer. “Ada sejumlah warga menampar pria tersebut karena geram,” paparnya.

Sebelum mendapat penghakiman terlalu jauh, keduanya pun langsung dibawa ke Polsek Muara Satu untuk diamankan. Tidak lama kemudian, keduanya diboyong ke Kantor Satpol PP dan WH Lhokseumawe, untuk proses lanjutan.(bah)

Editor : bakri

Sumber:"Serambinews.com"

PA Lhokseumawe Usul Ganti Ketua DPRK

Posted by Bahar.Nor | | Posted in ,

LHOKSEUMAWE - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Aceh (PA) Kota Lhokseumawe, mengusulkan pergantian posisi Ketua DPRK Lhokseumawe, dari Saifuddin Yunus (Pon Pang) kepada Drs Syahrul Amani. Usulan yang disebut sebagai “mutasi untuk penyegaran” ini juga dilakukan terhadap kader PA yang duduk di jabatan ketua Fraksi PA dan beberapa ketua komisi.

Wakil Ketua DPRK Lhokseumawe Suryadi kepada Serambi Sabtu (26/8) membenarkan pihaknya sudah menerima surat usulan pergantian Pon Pang sebagai ketua DPRK Lhokseumawe dengan Syahrul Amani, seminggu menjelang lebaran. “PA juga mengusulkan pergantian unsur alat kelengkapan dewan,” kata Suryadi.

Suryadi menjelaskan, usulan tersebut bukan bentuk pergantian antar waktu (PAW), melainkan sebagai mutasi. “Mutasi itu, bukan hanya dibenarkan aturan, tapi dianjurkan untuk kelengkapan dewan,” kata Suryadi.

Apalagi, kata Suryadi, masa jabatan Dewan Lhokseumawe telah berjalan tiga tahun. Sedangkan rotasi alat kelengkapan dewan maksimal bisa dilakukan jika telah berjalan 2,5 tahun. “Usulan tersebut masih kita pelajari dan dalam waktu dekat akan diverifikasi kelengkapannya,” katanya.

Jika sudah lengkap berkas usulannya, lanjut Suryadi, akan segera dikirim ke Gubernur Aceh untuk segera di SK-kan. “Surat tersebut sudah sempat kita bahas dalam rapat Badan Musyawarah sebelum lebaran. Kemudian bukan hanya PA yang mengusulkan pergantian alat kelengkapan dewan, tapi juga partai lain,” kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Sementara itu Ketua KPA Wilayah Samudera Pasai Tgk Zulkarnaini Hamzah kepada Serambi kemarin menyebutkan, mutasi ketua DPRK Lhokseumawe dan juga alat kelengkapan dewan dilakukan berdasarkan instruksi dari DPP PA. “Karena dalam anggaran dasar dan angaran rumah tangga partai juga dibenarkan, untuk penyegaran. Tapi bukan pergantian antar waktu, tapi hanya untuk penyegaran seperti di kabupaten lain,” katanya.(c37)

Pon Cek Dilantik Besok
SELAIN membahas usulan rotasi pimpinan dewan dan unsur alat kelengkapan dewan dari Partai Aceh, DPRK Lhokseumawe, Selasa (28/8) besok, akan mengukuhkan T Sofianus alias Pon Cek, sebagai anggota DPRK pergantian antarwaktu (PAW) dari Partai Demokrat. Pon Cek dari Partai Demokrat akan dilantik sebagai anggota dewan menggantikan posisi almarhum Amir Gani.

“Jadwal yang telah ditetapkan untuk sidang paripurna tersebut pada 28 Agustus 2012, berdasarkan hasil rapat Badan Musyawarah (Banmus) Dewan. Rapat Banmus tersebut digelar dalam bulan Ramadan lalu,” kata Wakil Ketua DPRK Lhokseumawe Suryadi kepada Serambi kemarin.

Disebutkan, pihak sekretariat dewan juga telah mempersiapkan kelengkapan pelantikan tersebut pada jadwal yang telah ditentukan tersebut. “Persiapannya kemungkinan sudah rampung, hanya tinggal menunggu waktu saja,” katanya.(c37)

Editor : bakri

Provinsi Masih Teliti Berkas Calon Sekdako Lhokseumawe

Posted by Bahar.Nor | | Posted in ,

BANDA ACEH - Tiga nama calon Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Lhokseumawe yang diajukan Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya untuk menggantikan posisi Arifin Abdullah (Sekdako Lhokseumawe sekarangy-red) masih dipelajari oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Pemerintah Aceh. Baperjakat tidak mau gegabah dalam menilai tiga pejabat itu karena akan melanggar hukum.

Hal itu disampaikan Sekda Aceh, Teuku Setia Budi kepada Serambi, Rabu (29/8) menanggapi keluhan Suaidi karena Provinsi belum mengeluarkan SK untuk Sekda Lhokseumawe. “Prosesnya harus melalui penilaian Baperjakat. Ada aturan-aturan yang harus dipedomani dan tak boleh dilanggar dalam pergantian Sekda,” ujarnya.

Dikatakan, Baperjakat kini sedang mempelajari apakah tiga nama calon sekda Lhokseumawe yang diajukan Wali Kota setempat telah memenuhi kriteria dan sesuai aturan atau tidak. Setelah diteliti dan dipelajari oleh Baperjakat, lalu nama itu dibicarakan dengan gubernur.

“Dari tiga nama itu apakah sudah ada yang memenuhi syarat atau tidak, Baperjakat mengaku belum tahu. Kalau sudah diteliti, maka nama itu yang dibawa ke gubernur dan dibilang bahwa inilah calon sekda yang sudah memenuhi syarat,” timpal Setia Budi.

Begitu juga syarat untuk pemberhetian Sekda jelas diatur dalam PP dimaksud. Ini yang menjadi pedoman, dan kemudian ada syarat untuk pengganti jabatan sekda terutama dari segi kepangkatan dan syarat lain. Sumber Serambi di Setda Aceh mengaku wali kota dan bupati tak bisa serta merta mengganti Sekda karena ada aturan yang mengikatnya.

T Setia Budi mengaku rujukan pergantian Sekda adalah Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2009 tentang Persyaratan Dan Tatacara Pengangkatan Dan Pemberhentian Sekda Aceh dan Sekda Kabupaten dan Kota di Aceh. “Untuk Aceh itu beda, yaitu ada PP yang merupakan turunan dari UU Nomor 11 Tahun 2006,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya, mengajukan tiga nama calon sekda untuk menggantikan Arifin Abdullah Uramy.

Tiga nama itu adalah Dasni Yuzar Asisten II (membidangi Ekonomi dan Pembangunan), Kamaruzzaman (Kepala Bappeda Kota Lhokseumawe), dan Muhammad Ridha yang kini menjabat Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Lhokseumawe.(swa)

Sumber:"Serambinews.com"

Bocah Asal Blang Buloh Menghilang

Posted by Bahar.Nor | | Posted in ,

LHOKSEUMAWE – Bocah berusia delapan tahun yang berdomisili di Kompleks Geunali Raya, Blang Buloh, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe, hilang dari rumahnya sejak Selasa (29/8) pagi. Hingga Rabu sore, pihak keluarga belum mengetahui keberadaan M Labid.

Sulaiman (28), abang sepupu Labid, menyebutkan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Husban dan Wahyuni itu, terakhir terlihat ketika bermain di jalan Line Pipa depan kompleks rumahnya, sekira pukul 09.30 WIB. Tidak lama kemudian, keluarganya tidak menemukan Labid di lokasi tersebut.

Sebelum menghilang, ada warga lain melihat, saat pergi dari depan kompleks, Labid dibawa sesorang yang tidak dikenal mengendarai sepeda motor Honda Supra X.

Dari informasi tersebut, sejak Selasa siang, pihak keluarga Labid mulai mencari. Namun, bocah setinggi satu meter dan berkulit sawo matang itu belum ditemukan.

Sulaiman merincikan, Labid memiliki tanda khas. Tangan kirinya bengkok dan ada satu bekas cacar di pipi kanannya. Saat keluar dari rumah sebelum menghilang, Labid menggunakan baju dan celana biru. Pihak keluarga mengharapkan, bila ada yang melihat Labid, harap menghubunginya ke nomor 085262356600 dan 085260533160.(bah)

Editor : bakri

Sumber:"Serambinews.com"

Boat Diterjang Badai, Lima Awak Terlempar ke Laut

Posted by Bahar.Nor | | Posted in ,

* Diselamatkan Boat Jaring

IDI - Satu unit boat nelayan yang digunakan untuk mencari ikan yakni Pukat Belengkong, diterjang badai di perairan laut Desa Kuala Leugeu, Peureulak Kota, Aceh Timur, Senin (27/8) sekitar pukul 21.00 WIB. Akibatnya, lima awak boat terlempar ke laut.

Sekretaris Desa (Sekdes) Kuala Leugeu Peureulak, Abdullah Wahab, kepada Serambi mengatakan, boat tersebut ditumpangi lima awak masing-masing Abdullah, Faisal, Imran, Marzuki, serta Nadar, namun dalam perjalanannya ketika berada sekitar enam mil dari desa itu, tiba-tiba terpa badai yang menyebabkan boat itu oleng dan goyang, akibatnya kelima awak boat itupun terlempar ke laut.

Menurutnya, dari keterangan yang diperoleh sementara, dari lima awak yang tenggelam tersebut, dua diantaranya sudah ditemukan dengan selamat beberapa saat setelah peristiwa, yakni Abdullah dan Faisal. Sedangkan tiga awak boat lainnya ditemukan beberapa jam kemudian yaitu Imran, Marzuki, serta Nandar juga dalam keadaan selamat.

“Mereka selamat karena pada saat terhempas, keduanya sempat memegang kepala atau tutup fiber yang terdapat pada boat itu, sedangkan bagian lainnya pada fiber dipegang oleh tiga rekannya yang tadi, dan dengan tutup fiber itu mereka berenang sekitar tiga jam untuk menepi,”tambahnya.

Dikatakan, pada saat sedang berenang ditengah laut dengan menggunakan tutup fiber, barulah kemudian datang boat jaring nilon dari Langsa untuk membantu korban yang selamat itu. Sementara itu, Kasatpol Air, AKP Bukhari yang ditanyai Serambi mengakui adanya peritiwa tersebut. Katanya, kelima awak boat selamat setelah ditolong sebuah boat nelayan lainnya.(na)

Editor : bakri

Sumber:"Serambinews.com"

Tiga Pencuri Sepeda Motor Dibekuk Polisi

Posted by Bahar.Nor | | Posted in ,

TAPAKTUAN – Arapat Satuan Reserse dan Kriminal (Sat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Aceh Selatan, kemarin sore membekuk tiga pencuri sepeda motor di Trumon Tengah. Bersama mereka, polisi juga mengamankan satu unit sepeda motor Yamaha Mio nomor polisi BK 3637 ABH.

Ketiga pencuri itu masih bertatus siswa SMA. Saat ini, ketiganya telah di gelandang ke Mapolres setempat, untuk proses pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut.

Satu dari tiga pencuri sepeda motor di Trumon Tengah itu berinisial Can (18). Warga Trumon Timur itu ditangkap di kawasan Rantau Sialang, Kecamatan Bakongan, saat hendak melarikan kendaraan hasil curiannya ke arah Tapaktuan.

Dua rekannya yakni Sup (18) dan Mus (18), warga Kluet Tengah. Saat itu, mereka berhasil melarikan diri dari kejaran polisi.

Awalnya polisi menangkap Can di kawasan Rantau Sialang, Kecamatan Bakongan. Dia sempat diamuk massa hingga babak belur. “Sedangkan Sup dan Mus yang sebelumnya kabur, baru ditangkap setelah dikejar sampai ke rumah familinya. Saat ini keduanya sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka,” ujar Kasat Reskrim Polres Aceh Selatan, Iptu Susilo kepada Prohaba, kemarin.

Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, ketiga maling itu baru pertama kali mencuri. Aksi itupun dilakukannya ketika melihat Faisal, pemilik Yamaha Mio BK 3637 ABH tersebut, meninggalkan kendaraannya di pinggir jalan. Karena merasa memiliki kesempatan, ketiga pelaku langsung menghampiri sepeda motor tersebut dan menghidupkan kontaknya menggunakan kunci T. Setelah berhasil, Can langsung membawa kabur sepeda motor itu ke arah Tapaktuan.

Namun naas, di tengah jalan sudah ada warga dan polisi mencegatnya. “Begitu tertangkap, warga yang sudah tidak sabar langsung menghajarnya,” pungkas Susilo.(tz)

Editor : bakri

Sumber:"Serambinews.com"

Sehari Hilang Dihempas Gelombang, Nelayan Selamat

Posted by Bahar.Nor | | Posted in ,

TAPAKTUAN - Seharian suasana di Gampong (Desa) Batee Tunggai, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan, mendadak heboh. Bahkan pihak keluarga Muchtar Ali (50) korban yang dilaporkan menghilang sejak sejak Senin (27/8) siang gundah gulana karena yang bersangkutan belum kunjung pulang melaut hingga Selasa (28/8) pagi, pasca terjadi angin kencang disertai gelombang tinggi di perairan barat-selatan Aceh.

Informasi yang dihimpun Serambi menyebutkan, Muchtar Ali berangkat melaut bersama teman-temannya dengan menggunakan sampan bermesin merek Honda. Saat sedang asyik mengail ikan, tiba-tiba sekira pukul 10. 00 WIB terjadi angin kencang. Melihat cuaca buruk, dua sahabat dari boat lain yang kebetulan memancing di lokasi yang sama mengajak Muchtar Ali pulang. Namun ia tidak mau dengan alasan tunggu sebentar lagi.

Mendapat jawaban seperti itu, Suardi, warga Gampong Kuta Blang dan Junaidi penduduk yang sama langsung menuju tepi.

Benar saja selepas itu, terjadi angin kencang disusul ombak tinggi dan hujan deras. Buntutnya, Muchtar Ali hingga pagi Selasa (28/8) tidak pulang-pulang dari melaut. Alhasil, pihak keluarga dan masyarakatpun menduga korban telah karam dihempas badai.

Isu Muchtar Ali tidak pulang dari melaut sejak kemarin sontak merebak, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas Aceh Selatan, Personil Kepolisian dan TNI dibantu puluhan masyarakat bergegas melakukan pencaharian di perairan dengan mengerahkan stempel, boat pukat Sawang dan Samadua lokasi dia memancing.

Lagi sibuk dilakukan pencaharian serta saat semua warga didera kekhawatiran terhadap keselamatan nelayan tersebut, tiba-tiba Muchtar Ali mendarat dengan sampan Robinnya di tepi pantai Batee Tungai. “Muchtar Ali pulang dengan selamat dan tidak terjadi apapun, hanya dikarenakan kabel busi mesin Robin putus, sehingga ia tidak bisa pulang tepat waktu,” sebut Aiptu Junaidi anggota Polsek Samadua kepada wartawan.

Muchtar Ali mengisahkan kronologi yang dialami hingga ia tidak pulang tepat waktu dan telah menimbulkan suasana heboh bagi masyarakat. “Kemarin setelah angin reda sekira pukul 14.30 WIB, saya hendak pulang, saat menghidupkan mesin Robin tiba-tiba kabel busi putus dan mesin tidak mau hidup, terpaksa sampan sebesar itu saya kayuh pelan-pelan secara manual menggunakan sebilah pengayuh” ceritanya.

Akibat mengandalkan tenaga, tambahnya, dia pun sempat terombang-ambing dihempas gelombang, angin dan hujan. Namun sekira pukul 18.30 WIB dia tiba di Pelabuhan Tapaktuan. Mengingat hari sudah malam dan susah mendarat di Batee Tunggai terpaksa dia bersandar di sana. Paginya kembali melanjutkan perjalanan menuju gampongnya.

“Alhamdulillah saya tiba di Gampong Batee Tunggai pada pukul 10.35 WIB dengan kondisi sedikit pusing dan lemas,” pungkasnya menceritakan kronologi yang dialami.(tz)

Editor : bakri

Sumber:"Serambinews.Com"

Pria Putoh Kawat Diikat di Tiang Telepon

Posted by Bahar.Nor | | Posted in ,

BIREUEN - Seorang pemuda putoh kawat (mengalami gangguan jiwa-red) terpaksa diikat di tiang telepon umum depan kantor Pos dan Giro Bireuen, Selasa (28/8) magrib. Pemuda bernama M Ali (27) itu diikat lantaran dia mengganggu pelintas jalan. Bahkan, dia juga memukul dan melempari warga yang melaju di jalan dalam Kota Bireuen.

Tak hanya itu, warga Pante Baro, Kecamatan Juli, Bireuen, tersebut kadang juga memperlihatkan alat kelaminnya kepada pelintas di jalan kota Bireuen. Karena itu, warga yang kesal melihat tingkah laku pria putoh kawat tersebut langsung membeureukah-nya. Kemudian diikat di tiang telepon depan kantor Pos dan Giro.

Mendapat kabar tersebut, Kapolsek Kota Juang, Iptu Syamsul, langsung mengerahkan anggotanya ke lokasi diikatnya Ali. Selanjutnya, polisi bersama beberapa warga mengantar Ali ke rumahnya.

Setiba di rumah, Ti Hadanah (45), kakak kandung Ali, langsung menyediakan rantai untuk mengikat kaki adiknya itu di pohon belakang rumah. Sejumlah anggota keluarga mereka juga berdatangan ke belakang rumah tersebut. Pada kesempatan itu, seorang anggota Polsek Kota Juang, mengingatkan keluarga itu menjaga Ali dan mengobati adiknya ke rumah sakit jiwa.

M. Ali (23), saudara Ti Hadanah, mengatakan kedua orang tua Ti Hadanah sudah meninggal. Sedangkan adik Ti Hadanah sudah lama sakit seperti itu. Setiap tiga bulan sekali, sakitnya kambuh. Kala kondisinya stabil, pemuda itu rajin bekerja memuat pasir.

“Biasanya, kalau kambuh, tiga hari diikat nanti dia baik lagi,” tuturnya.Selama sakit, Ti Hadanah pernah sekali membawa Ali ke Banda Aceh. Selama ini, Ali belum mendapatkan perawatan dari pihak kesehatan setempat.(yus)

Editor : bakri

Sumber:"Serambinews.com"

Sirup Berubah Warna Beredar di Aceh Barat

Posted by Bahar.Nor | | Posted in ,

MEULABOH - Ada-ada saja usaha orang mencari makan, tanpa peduli merugikan orang lain. Di Meulaboh, Aceh Barat, produsen sirup diduga palsu berhasil mengelabui pembeli dengan menjual sirup alohannya bermerek Aditya di kampung-kampung menggunakan mobil pikap. Anehnya, sirup tersebut ketika dibeli berwarna merah, namun dua hari kemudian berubah warna menjadi bening, seperti air.

Informasi itu diungkapkan oleh Anggota DPRK Aceh Barat, Tgk Bustanuddin kepada Serambi, kemarin. Bustanuddin mengatakan, beberapa hari lalu ia menerima selusin sirup diduga palsu bermerek Aditya dari Keuchik Alue Lhok, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat. Keuchik menyerahkan sirup diduga palsu itu kepadanya untuk dipertanyakan keasliannya kepada Dinas Kesehatan setempat.

Berdasar informasi yang diperolehnya, Pak Keuchik membeli sirup itu sebanyak 12 lusin sirup untuk dibagikan kepada masyarakat desanya sepekan menjelang Lebaran Idul Fitri 1433 H lalu. Namun sebelum sempat dibagikan, sirup itu disimpan di rumahnya.

Dua hari kemudian, ketika hendak dibagikan, Pak Keuchik merasa heran, sirup yang dibelinya itu sudah berubah warna dari merah menjadi bening. Ia pun lalu batal membagikannya kepada penduduk desa karena khawatir akan keracunan.

Setelah Lebaran, Pak Keuchik menyerahkan contoh sirup diduga palsu itu sebanyak selusin kepada anggota DPRK Aceh Barat yang juga berasal dari Kecamatan Kaway XVI, Tgk Bustanuddin. “Tujuannya agar saya mempertanyakan keaslian sirup itu kepada Dinas Kesehatan,” kata Bustanuddin kepada wartawan, Rabu (29/8).

Politisi Partai Aceh tersebut berharap Dinas Kesehatan bisa menyelidikinya. Apakah sirup itu bisa dikonsumsi atau tidak, sebab diragukan keasliannya. “Dari keterangan Keuchik Alue Lhok, sirup itu dibeli pada sebuah mobil pikap yang singgah jalan lintas Meulaboh-Kaway XVI tepatnya di Blang Beurandang sebanyak 12 lusin guna dibagi-bagikan,” katanya.

Ia menambahkan, di label tercantum masa kadaluwarsa sirup itu pada Agustus 2014. Namun di botol sirup tidak tertera alamat yang jelas guna diminta penjelasan, kecuali hanya tertulis merek Aditya produksi Adiya NAD-Indonesia.(riz)

Segera Diperiksa
KADIS Kesehatan Aceh Barat, dr Zafril Luthfy MKes ditanyai kemarin mengatakan, pihak akan menurunkan tim melakukan pengecekan dan pemeriksaan terhadap laporan beredarnya sirup diduga oplosan itu, sehingga tidak membahayakan warga mengonsumsi.

Barang bukti itu akan segera dikirim ke Badan Pemeriksaan Obatan dan Makanan (BPOM) guna memastikan apakah berbahaya atau tidak. Sedangkan untuk izin, di Aceh Barat tidak ada satu pun diberikan izin memproduksi sirup.

“Bisa-bisa itu sirup oplosan yang dibuat di luar Aceh dengan mencatut nama NAD-Indonesia. Kita akan segera lakukan pemeriksaan terhadap sirup itu,” ujar Zafril.(riz)

Paket Lebaran pun Urung Dibagi
MESKI di label botol sirup bermerek Aditya yang tak jelas siapa yang memproduksi itu tercantum masa kedaluwarsa pada Agustus 2014, tapi ternyata sudah keburu expired dua hari setelah dibeli oleh Keuchik Alue Lhok, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat. Entah apa jadinya kalau Pak Keuchik sampai menyimpannya hingga Agustus 2014 mendatang.

Alhasil, niat membagi-bagi sirup untuk paket Lebaran pun urung dilakukan Pak Keuchik. Kalau saja sirup itu sudah terlanjur dibagi, Pak Keuchik mungkin akan menulai protes warga. Masalahnya, mungkin akan ada warga yang keracunan karena minum sirup yang diduga palsu itu.(riz)

Editor : bakri

Sumber:"Serambinews.com"

Petani Hasilkan Semangka 104 Kg

Posted by Bahar.Nor | | Posted in ,

LHOKSUKON - Darwis (32), petani di Desa Baroh Kuta Batee, Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara, memanen sebuah semangka raksasa yang beratnya 104,5 kilogram di kebun miliknya, Minggu (26/8).

Semangka itu kini menjadi buah bibir dan tontonan warga sedesanya. Tak sedikit pengunjung yang memotret semangka raksasa itu, karena memang ukurannya sangat tidak lazim.

Kepada Serambi, Darwis buka kartu mengapa semangka tersebut bisa sedemikian besarnya. “Saya gunakan bibit unggul yang dibeli di pasar. Lalu saya tanam dan berbuah. Dari buah tersebut kemudian saya pilih bijinya yang bagus untuk dijadikan bibit. Saya tanam lagi, saya pilih lagi biji yang bagus. Nah, ketika tanam yang ketiga, barulah hasilnya menakjubkan. Setelah dipanen dan ditimbang beratnya ternyata mencapai 104,5 kilogram,” sebut Darwis.

Ia tambahkan, biasanya masa berbuah semangka sejak ditanam adalah 50-60 hari. Tapi bibit istimewa yang ditanam Darwis ini justru baru berbuah antara 65-70 hari. “Saya sedang lakukan uji coba buah semangka. Pohon semangka yang saya tanam lima batang. Berat buahnya rata-rata di atas 6 kilo. Tapi ada satu yang paling besar ukurannya, mencapai 104,5 kilogram,” ungkapnya.

Ke depan, kata Darwis, ia coba pelajari lagi teknik pemuliaan semangka, sehingga bisa dihasilkan buah berukuran raksasa, tapi rasa dagingnya tetap manis dan enak. “Jika pemerintah membantu saya dalam proses uji coba ini, saya sangat senang dan berterima kasih,” pungkas Darwis. (c46)

Editor : bakri

Sumber:"Serambinews.com"

Tamu Lebaran Rampok IRT

Posted by Bahar.Nor | | Posted in ,

PANTONLABU - Neti (33), ibu rumah tangga (IRT) di Dusun Lampoh U, Desa Pantonlabu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Senin (27/8) pukul 19.30 WIB, dirampok dua pria yang menyaru sebagai teman suaminya dan sengaja datang berlebaran saat Neti sendirian di rumah. Sebelum menjarah cincin dan gelang dari tangan Neti, satu dari dua pria itu meninju muka korban. Setelah jatuh tersungkur, barulah perhiasan emasnya dipreteli.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Serambi dari warga Dusun Lampoh U, pada hari nahas itu korban yang sedang sendirian di rumahnya bersiap-siap menyambut masuknya waktu shalat Magrib. Tiba-tiba datang dua pria mengendari sepeda motor. Begitu tiba di depan rumah Neti, kedua pria itu menanyakan suaminya. Neti berkata jujur bahwa suaminya sedang berada di Medan, Sumatera Utara.

Menurut sumber Serambi, Neti tak curiga sedikit pun menerima kedatangan tamu yang mengaku sebagai teman dari suaminya itu. Apalagi tamu tersebut memberi salam saat tiba serta menunjukkan sikap ramah dan bersahabat, khas tamu Lebaran.

Neti pun mempersilakan kedua tamu tersebut masuk ke dalam rumah. Ternyata kesempatan itulah yang ditunggu-tunggu tamu tak diundang itu. Begitu ada kesempatan, salah seorang di antara mereka meninju muka Neti. Wanita itu pun tersungkur ke lantai. Lalu dengan cekatan kedua pelaku merampas emas yang melingkar di jari dan tangannya. Total perhiasannya yang lewong karena dilarikan kedua perampok yang tak bersenjata api maupun senjata tajam itu 28 mayam, sekitar Rp 47,6 juta. (1 Mayam = 3,33 gram. Nilai belinya saat ini Rp 1,7 juta per mayam)

Kapolres Aceh Utara, AKBP Farid BE melalui Kapolsek Jambo Aye, Iptu Mukthar SH yang ditanyai Serambi, Selasa (28/8), mengakui adanya perampokan itu dan pihaknya sudah menerima pengaduan korban.

Kasus tersebut, menurutnya, sedang diusut. Pihak kepolisian sudah meminta keterangan dari saksi korban dan saksi lainnya untuk menguak tabir perampokan itu. (ib)

Editor : bakri

Sumber:"Serambinews.com"

Erosi Mengganas, Dua Rumah Ambruk

Posted by Bahar.Nor | | Posted in ,

LHOKSUKON - Dua rumah warga Desa Blang Gunci, Paya Bakong, Aceh Utara, Selasa (28/8) amblas ke Krueng (sungai-red) Keureutoe di desa itu. Penyebab amblasnya dapur rumah M Adam (45) dan Ismail Basyah (50) itu adalah erosi sungai tersebut makin parah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.

Ismail Basyah kepada Serambi, kemarin, menjelaskan saat kejadian dia bersama anak dan istrinya berada di rumah. “Dapur kami amblas perlahan-lahan, sehingga kami bisa menyelamatkan barang. Kami tak mengungsi, karena rumah bagian depan masih bisa ditempati,” ujar Ismail. Tapi, ia berharap Pemkab Aceh Utara segera mencari solusi penanganan erosi di desa tersebut.

Ketua Pemuda Desa Gunci, Safrizal, berharap Pemkab Aceh Utara segera memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya amblas. “Minimal diberikan bantuan masa panik,” harapnya.

Kadis Sumber Daya Air Aceh Utara, Ir Mawardi, mengatakan untuk mengatasi erosi di Desa Gunci, Dinas Pengairan Aceh tahun 2011 sudah pernah membangun beronjong di beberapa titik rawan erosi. Karena arus sungai sangat deras, menurut Mawardi, tebing sungai labil sehingga sebagian beronjong tergerus erosi. “Kita segera lapor masalah ini ke Dinas Pengairan Aceh. Kita harap, ke depan Dinas Pengairan Aceh membantu lagi penanggulangan erosi di kawasan itu,” harapnya.(c46)

Editor : bakri

Sumber:"Serambinews.com"

Tim Sepak Bola LPI Universitas Almuslim Targetkan Juara di Laga Nasional

Posted by Bahar.Nor | | Posted in ,

BIREUN – Tim sepak bola Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Universitas Almuslim Bireun menargetkan juara di tingkat Nasional setelah memastikan diri sebagai juara tingkat Provinsi Aceh pada bulan Juni lalu.

Hingga kini, tim PLI Almuslim terus menggelar latihan setiap harinya di lapangan Bireun. “Untuk persiapan menjadi juara kita terus berlatih, bahkan di bulan puasa kita tidak berhenti latihan meski hanya satu jam setiap harinya,” kata Zulkifli, manajer tim kepada The Atjeh Post, Kamis, 30 Agustus 2012.

Ia menambahkan target menjadi juara merupakan komitmen tim. “Dan itu artinya harus diwujudkan untuk membanggakan Aceh, khususnya Bireun,” ujarnya lagi.

Mengenai keberangkatan, kata zulkifli, belum ada kepastian dari pusat sampai dengan hari ini. "Kabarnya pada awal September, tapi tanggalnya belum ada kabar pasti, kemungkinan dalam dua minggu ini sudah ada kabar," katanya.

Ia juga berharap doa dan dukungan masyarakat Aceh agar tim LPI yang mewakili Aceh bisa menjuarai LPI tingat Nasional.[]

Sumber:"Atjehpost.com"

Zaini Abdullah Tak Ingin Mobil Dinas Baru

Posted by Bahar.Nor | | Posted in ,

BANDA ACEH  - Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengaku tidak ingin menggunakan mobil dinas baru. Kalau ada rencana pengadaan mobil dinas baru maka itupun tidak dia pakai. Ia bisa gunakan mobil Sedan Mercy S300 yang biasa digunakan oleh wakil gubernur terdahulu.  

"Jangan pikir gubernur baru ingin mobil baru. Sudah saya bilang jangan beli mobil baru untuk saya. Mobil yang biasa saya gunakan adalah mobil yang digunakan oleh wakil gubernur tahun lalu (Muhammad Nazar)," ujar Zaini Abdullah dihadapan pengurus Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Kamis (30/8/2012). 

Pada hari itu, pengurus MPU yang dipimpin Ketua MPU Drs Gazali Mohd Syam audiensi dengan gubernur Aceh. Efisiensi anggaran menjadi prioritas utama gubernur Zaini Abdullah, termasuk tidak mengadakan mobil baru serta pengadaan yang tidak mendesak lainya.

"Mobil itu sudah cukup bagi saya dan itupun sudah terlalu bagus. Daripada harus beli baru, maka biarkan saja saya gunakan mobil yang sudah ada dan tidak ada masalah. Ini dalam upaya untuk penciutan sehingga tidak terjadi pemborosan anggaran untuk hal yang tidak perlu. Kita perlu mensejahterakaan rakyat," ujarnya.
Begitu juga kepada unit kerja dan Satuan Kerja Peranghkat Aceh (SKPA), Zaini menghimbau agar mereka melakukan efesiensi anggaran. "Dengan segala kerendahan hati, saya minta digunakan saja fasilitas (mobil) yang ada," pinta Zaini. (swa)

Orok Dibuang di Kebun Sawit

Posted by Bahar.Nor | Wednesday, August 29, 2012 | Posted in ,

IDI - Sesosok jasad orok dalam kondisi mengenaskan ditemukan warga Desa Kebun Teumpeun, Kecamatan Peureulak Barat, Aceh Timur, Kamis (23/8) sekira pukul 09.00 WIB. Jasad mungil yang terbungkus kain itu hanya tersisa bagian kepala dan kaki, sedangkan bagian tubuh utama hanya dalam bentuk tulang belulang.

Orok malang itu dibuang di bawah salah satu pokok sawit di areal kebun sawit Desa Kebun Teumpeun.

Kepala Desa Teumpeun, M Yusuf, didampingi Sekretaris Desa, Munzamir, kepada Prohaba mengatakan, jasad orok itu awalnya ditemukan salah satu warga yang kebetulan melewati areal kebun setempat.

Saat itu warga yang tak mau disebutkan jati dirinya itu merasa curiga, karena melihat adanya bungkusan serta kain di areal perkebunan. “Begitu melihat adanya bungkusan dan kain, warga segera mendekat dan mencari tahu, tak lama kemudian warga berusaha membuka serta mencongkel bungkusan itu. Akhirnya terungkap jika bungkusan tersebut ternyata sesosokjasad orok yang sudah dilahirkan beberapa hari dan berada dalam keadaan tidak sempurna,” ujar M Yusuf.

Warga menduga orok itu sudah dilahirkan sejak 10 hari silam. Bahkan bisa jadi, wanita pemilik orok melahirkan di tempat tersebut. Karena hampir dipastikan, orok itu adalah hasil zina pasangan tanpa menikah.

Untuk lebih mengetahui secara pasti siapa wanita dan pria penzina yang begitu tega membuang anak yang dilahirkan, masyarakat setempat dan polisi bahu membahu mencari pelakunya.(na)

Editor : bakri


Sumber:"Serambinews.com"

Polisi Mudik Tewas Laka Lantas

Posted by Bahar.Nor | Tuesday, August 28, 2012 | Posted in ,

IDI - Sempat menjalani perawatan medis selama tiga hari, Briptu M Isa (26) warga Opak, Kabupaten Aceh Tamiang yang juga anggota Polres Aceh Timur, Kamis (24/8), akhirnya meninggal dunia. Almarhum mengalami kecelakaan lalu lintas di seputaran Desa Matang Panyang, Kecamatan Baktiya, Aceh Utara, Senin (20/8), ketika sedang dalam perjalan mudik ke Sigli, Senin (20/8).

Kapolres Aceh Timur, AKBP Iwan Eka Putra, melalui Kabag Ops, Kompol M Ramlan, Jumat (24/8) mengatakan, almarhum M Isa merupakan anggota unit SPK Polres Aceh Timur. Ia mengalami kecelakaan pada saat hendak pulang ke Sigli dengan mengendarai sepeda motor jenis Scorpio BL 3526 UE. “Saat itu sepeda motor yang dikendarainya menabrak sepmor BL 5799 XQ yang dikendarai Nurjanah (37) bersama anaknya warga Baktiya. Keduanya berjalan dari satu arah, namun tiba-tiba Nurjanah hendak membelok ke kanan. Tanpa disadari di belakangnya M Isa sedang melaju, akibatnya M Isa langsung menghantam dan menabrak sepmor yang dikendarai Nurjanah,” ungkap Kapolres.

Menurutnya, usai kejadian tersebut, M Isa sempat menjalani perawatan di Medan selama beberapa waktu, selanjutnya korban dibawa pulang ke Aceh, karena direncanakan akan diobati ke Penang (Malaysia). Namun tak lama kemudian tepatnya Kamis (23/8) korban tidak tertolong lagi dan menghembuskan nafas terakhirnya. Kini permasalahan laka lantas itu sudah ditangani pihak kepolisian.

Sementara itu, selama pelaksanaan operasi ketupat 2012 dari tanggal 11 hingga 24 Agustus, tercatat lima warga di Aceh Timur tewas di tempat akibat kecelakaan lalu lintas. Sedangkan sejumlah lainhya mengalami luka berat dan ringan.

Kapolres Aceh Timur melalui Kasat Lantas Iptu Tesyar, Jumat (24/8) menyebutkan, selama pelaksanaan operasi ketupat 2012 tercata lima warga Aceh Timur yang tewas kecelakaan lalu lintas, sedangkan dua lainnya menderita luka berat dan delapan luka ringan.(na)

Editor : bakri

Sumber:"Serambinews.com"

Gempa 5,7 SR Guncang Aceh Barat Daya

Posted by Bahar.Nor | Tuesday, August 21, 2012 | Posted in ,

Barat Daya Aceh - Gempa berkekuatan 5,7 Skala Richter mengguncang barat daya Banda Aceh, Senin, pukul 18:18:21 WIB.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada pada 3,50 derajat Lintang Utara dan 92,11 derajat Bujur Timur.

432 km barat daya Kabupaten Aceh Jaya, 440 km barat daya Kota Banda Aceh, atau 1.937 km barat laut Jakarta, dengan titik pusat gempa di kedalaman 74 km.

Gempa tersebut tidak mempunyai potensi tsunami.
Barat Daya Aceh


Editor : arif
Sumber : Kompas.com

L-300 Sambar Sempor, Satu Tewas

Posted by Bahar.Nor | Wednesday, August 15, 2012 | Posted in ,

IDI - Akibat terkejut kepergok drum peminta sumbangan yang ditempatkan di tengah jalan Nasional di Desa Meunasah Krueng, Kecamatan Peudawa, mobil angkutan penumpang jenis L-300 BL 1922 AB yang dikemudikan M Nasir (34), warga Meureudu, menabrak pengendara sepeda motor Vario BL 6716 XD yang dikendarai Muhammad (33), warga Kecamatan Peureulak Kota. Dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 14.30 WIB tersebut, Muhammad pengendara sepeda motor tewas di tempat.

Menurut keterangan diperoleh Serambi, Mopen yang dikemudikan M Nasir itu meluncur dari arah Banda Aceh menuju Medan dengan kecepatan tinggi. Nmun setiba dilokasi kejadian, tiba-tiba sang sopir dikejutkan dengan adanya sebuah drum yang ditempatkan oleh peminta sumbangan dan langsung membanting stir ke kanan jalan sehingga menabrak sepeda motor jenis Vario tersebut. Disebutkan, sopir tak melihat drum tersebut karena drum itu dekat tikungan jalan.

“Kemungkinan besar sopir L-300 terkejut melihat adanya sebuah drum pengaman untuk peminta sumbangan, sehingga ia langsung membanting stir dan tertabrak pengendara sepeda motor,” ujar seorang warga.

Sementara itu, Kapolres Aceh Timur, AKBP Iwan Eka Putra, melalui Kasat Lantas, Iptu Tesyar mengakui telah menangani kasus kecelakaan lalu lintas tersebut.

Dalam peristiwa itu juga mengakibatkan lima penumpang mopen L 300 itu mengalami luka-luka ringan. Kelima penumpang L 300 yang luka ringan itu masing-masing, Zanila warga Langsa, Safrina (Langsa), Yusmelinda (Meureudu), Azhar (Meureudu), serta Juanda Usman (Julok).(na)

Editor : bakri

Sumber:"Serambinews.com"