Headlines
Published On:Thursday, August 30, 2012
Posted by Bahar.Nor

Sirup Berubah Warna Beredar di Aceh Barat

MEULABOH - Ada-ada saja usaha orang mencari makan, tanpa peduli merugikan orang lain. Di Meulaboh, Aceh Barat, produsen sirup diduga palsu berhasil mengelabui pembeli dengan menjual sirup alohannya bermerek Aditya di kampung-kampung menggunakan mobil pikap. Anehnya, sirup tersebut ketika dibeli berwarna merah, namun dua hari kemudian berubah warna menjadi bening, seperti air.

Informasi itu diungkapkan oleh Anggota DPRK Aceh Barat, Tgk Bustanuddin kepada Serambi, kemarin. Bustanuddin mengatakan, beberapa hari lalu ia menerima selusin sirup diduga palsu bermerek Aditya dari Keuchik Alue Lhok, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat. Keuchik menyerahkan sirup diduga palsu itu kepadanya untuk dipertanyakan keasliannya kepada Dinas Kesehatan setempat.

Berdasar informasi yang diperolehnya, Pak Keuchik membeli sirup itu sebanyak 12 lusin sirup untuk dibagikan kepada masyarakat desanya sepekan menjelang Lebaran Idul Fitri 1433 H lalu. Namun sebelum sempat dibagikan, sirup itu disimpan di rumahnya.

Dua hari kemudian, ketika hendak dibagikan, Pak Keuchik merasa heran, sirup yang dibelinya itu sudah berubah warna dari merah menjadi bening. Ia pun lalu batal membagikannya kepada penduduk desa karena khawatir akan keracunan.

Setelah Lebaran, Pak Keuchik menyerahkan contoh sirup diduga palsu itu sebanyak selusin kepada anggota DPRK Aceh Barat yang juga berasal dari Kecamatan Kaway XVI, Tgk Bustanuddin. “Tujuannya agar saya mempertanyakan keaslian sirup itu kepada Dinas Kesehatan,” kata Bustanuddin kepada wartawan, Rabu (29/8).

Politisi Partai Aceh tersebut berharap Dinas Kesehatan bisa menyelidikinya. Apakah sirup itu bisa dikonsumsi atau tidak, sebab diragukan keasliannya. “Dari keterangan Keuchik Alue Lhok, sirup itu dibeli pada sebuah mobil pikap yang singgah jalan lintas Meulaboh-Kaway XVI tepatnya di Blang Beurandang sebanyak 12 lusin guna dibagi-bagikan,” katanya.

Ia menambahkan, di label tercantum masa kadaluwarsa sirup itu pada Agustus 2014. Namun di botol sirup tidak tertera alamat yang jelas guna diminta penjelasan, kecuali hanya tertulis merek Aditya produksi Adiya NAD-Indonesia.(riz)

Segera Diperiksa
KADIS Kesehatan Aceh Barat, dr Zafril Luthfy MKes ditanyai kemarin mengatakan, pihak akan menurunkan tim melakukan pengecekan dan pemeriksaan terhadap laporan beredarnya sirup diduga oplosan itu, sehingga tidak membahayakan warga mengonsumsi.

Barang bukti itu akan segera dikirim ke Badan Pemeriksaan Obatan dan Makanan (BPOM) guna memastikan apakah berbahaya atau tidak. Sedangkan untuk izin, di Aceh Barat tidak ada satu pun diberikan izin memproduksi sirup.

“Bisa-bisa itu sirup oplosan yang dibuat di luar Aceh dengan mencatut nama NAD-Indonesia. Kita akan segera lakukan pemeriksaan terhadap sirup itu,” ujar Zafril.(riz)

Paket Lebaran pun Urung Dibagi
MESKI di label botol sirup bermerek Aditya yang tak jelas siapa yang memproduksi itu tercantum masa kedaluwarsa pada Agustus 2014, tapi ternyata sudah keburu expired dua hari setelah dibeli oleh Keuchik Alue Lhok, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat. Entah apa jadinya kalau Pak Keuchik sampai menyimpannya hingga Agustus 2014 mendatang.

Alhasil, niat membagi-bagi sirup untuk paket Lebaran pun urung dilakukan Pak Keuchik. Kalau saja sirup itu sudah terlanjur dibagi, Pak Keuchik mungkin akan menulai protes warga. Masalahnya, mungkin akan ada warga yang keracunan karena minum sirup yang diduga palsu itu.(riz)

Editor : bakri

Sumber:"Serambinews.com"

About the Author

Posted by Bahar.Nor on 9:54 AM. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

By Bahar.Nor on 9:54 AM. Filed under , . Follow any responses to the RSS 2.0. Leave a response

0 comments for "Sirup Berubah Warna Beredar di Aceh Barat"

Leave a reply